Pernahkah
Pernahkah
...
Saat
kau duduk santai dan menikmati harimu,
tiba-tiba
kamu terpikirkan untuk berbuat baik kepada seseorang?
Itu adalah
Allah...
...
yang sedang berbicara denganmu dan mengetuk hatimu ...
(lihat
QS An Nisa: 114 dan QS Qashash : 77)
Pernahkah
...
Saat
kau sedang sedih ... kecewa ... gundah gulana ...
Tetapi
tidak ada orang di sekitarmu yang dapat kau jadikan curhan hati?
Itu saatnya
di mana Allah ...
Ingin
agar kamu berbicara dengan –Nya ...
(lihat QS
Yusuf 86)
Pernahkah
...
Kamu tanpa
sengaja memikirkan seseorang yang sudah
lama tidak bertemu dan tiba-tiba orang
tersebut muncul atau kamu bertemu dengannya atau menerima telpon darinya?
Itulah
Kuasa Allah yang sedang menghiburmu. Tidak ada namanya kebetulan.
(lihat QS
Ali ‘Imran 190-191)
Pernahkah
...
Kau
berada dalam situasi yang buntu semua terasa amat sulit ... begitu tidak
menyenangkan ... hambar ... kosong ... bahkan menakutkan ...?
Itulah
saat dimana Allah menginginkan kamu di uji, supaya kamu menyadari akan
keberadaan-Nya. Karena Dia tahu bahwa kamu mulai melupakan dalam kemenangan ...
(lihat
QS Muhammad: 31 dan QS Sajadah: 21)
Sering
Allah mendemonstrasikan KASIH SAYANG-NYA dan KUASA-NYA di dalam area ini.
Dimana saat manusia merasa dirinya tak mampu. Dan apakah tulisan ini hanya
iseng terkirim padamu ...?
TIDAK!
Karena semua tidak ada yang kebetulan.
Beberapa
menit tenangkanlah dirimu, Rasakan kehadirn-Nya, dengar suara-Nya bahw Dia
berkata “Jangan khawatir, AKU disini, dekat sekali bersamamu.”
(lihat
QS Qof: 16)
Maka tersenyumlah
J
Allah
lebih tahu yang terbaik untukmu (God Knows what is the best for you)
Karena
Dia lebih mencintaumu dari pada kamu mencintai dirimu sendiri (Because God
loves you more than you love yourself).
(QS Al Baqoroh: 216, dan QS al An’am: 12)
Di
ambil dari buku
Hidayah Iman
Sahabatku, betapa mengharukannya
renugan itu. Penulis setelah membacanya begitu terenyuh. Sadar akan kesalahan
yang begitu banyak. Terkadang kita menyalahkan atau bahkan mengeluh apa yang
ada dihadapan kita. Ya, ketika merasa bahagia mungkin kita terlarut didalamnya,
sehingga melupakan atas rahmat-Nya. Sedih dan menyesal ketika musibah
menimpanya.
Saat itu kita langsung
ingat pada-Nya dan kembali ke jalan-Nya, dan inilah yang lebih baik. Ada yang
telah di beri kebahagiaan ia lupa kembali, inilah yang tidak baik. Namun ada
yang lebih fatal, ia malah mengeluh, menyalahkan dan tetap lupa pada-Nya.
Sahabatku, penulis punya pengalaman yang menurut pribadi amat
mengesnkan. Saat itu saudara saya memiliki anak ayam berjumlah sembilan ekor.
Dari kesembilan itu ada seekor yang amat lemah, karena sedang sakit. Dalam
batin saya umur anak ayam tak lama lagi, mungkin akan mati dalam waktu satu, dua atu beberapa hari lagi.
Sebulan kemudian saya lihat tinggal dua ekor. Ternyata yang
satunya adalah anak ayam yang saya perkirakan umurnya tidak akan lama lagi.
Saya tanya kepada pemiliknya, katanya yang tujuh ekor itu ada yang jatuh
kekolam, dan ada yang hilang. Hingga sekarang anak ayam itu sudah tumbuh besar
dan sehat pula. Subhanalloh.
Dari kejadin itu, saya sadar. Bahwa Allah sedang memperlihatkan
Kekuasaan-Nya. Betapa rendah nan kecilnya pengetahuan kita dihadapan-Nya.
Karenanya kita tak sepatutnya menyombongkan diri dihadapan-Nya. Sebenarnya kita
adalah makhluk yang tak bisa apa-apa, tak tahu apa-apa, dan tak punya
apa-apa. Dengan merenung berbagi
peristiwa itulah kita akan paham, bahwa Allah selalu membimbing dan
mengingatkan kita. Tentunya merenungkan akan keagungan-Nya dong.
Sahabatku, kurang apakah Allah menuntun
kita agar selalu ingat pada-Nya, berada dalam petunjuk kebenaran-Nya. Apakah
karena hati kita telah keras, tertutup oleh kegelapan sehingga tak bisa memahami
datangnya petunjuk itu. Dengan banyak-banyak merenungkan Keagunggan-Nya, dan
selalu mengoreksi diri kita masing-masing, pantas atau tidakkah kita berbuat sesuatu dihadapan-Nya.
Jadi sahabatku, mungkin inilah PR
untuk kita semua, tak lain untuk penulis juga. Mudah-mudahan kita menyadari
atas kesalahan perbuatan kita, dengan kesadaran itu, mudah-mudahan kita selalu
dapat menerima petunjuk kebenaran-Nya. Dimudahkan dalam memahami dan
mengaplikasikannya dalam amal perbuatan sehari-hari smapai ajal menjemput,
sehingga mendapat gelar khusnul khotimah kelak. Amin ya robbal ‘lamin.