Monday, April 28, 2014

Uraian Islami (Akhlak Terpuji)



Akhlak Terpuji
            Assalamu’alaikum sobat kreatif, dan pembaca yang budiman. Gimana kabar Anda semua? Mudah-mudahan baik. Kali ini ada uraian tentang akhlak terpuji. Mengapa kita harus memiliki akhlak yang baik? Ya, karena dengan itulah kita sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di bumi akan berjalan dengan penuh kearifan, ketentraman, dan serbateratur pokoknya. Ingatkan sabda Rosulullah saw., bahwasannya manusia yang paling mulia adalah yang paling baik akhlaknya. Zaman sekarang banyak orang yang pinter malah untuk mengakali orang lain. Mereka itulah orang yang tak punya akhlak yang baik. Contoh umumnya adalah para koruptor. Bukankah mereka orang yang pandai-pandai?
Sahabat, hidup di dunia hanya sekali. Dunia adalah tempat menyiapkan bekal untuk di akhirat kelak. Entah kita akan dimasukan kesurga atau neraka, tergantung dari perbuatan kita di dunia. Oh ya, ngomong-ngomong sudah tahu kan apa itu surga dan neraka? Ya, walau tidak membahas tentang  keduanya, namun di atas telah menyinggung keduanya. Menurut pribadi penulis, surga adalah tempat yang berisikan berbagai kebahagiaan dan kenikmatan yang kekal yang diberikan Allah swt. kepada orang-orang yang shaleh. Sedangkan neraka tempat yang paling buruk, dengan berbagai  siksaan yang pedih tiada tara untuk orang-orang yang durhaka pada-Nya. Cukup bagi penulis. Untuk para pembaca mungkin bisa menguraikan dari ide-ide sendiri mengenai surga, neraka.
          Pada kesempatan ini, saya akan memberi contoh tentang beberapa akhlak terpuji yang mungkin Anda pernah dengar, bahkan sering kita dengar. Ngomong-ngomong para pembaca sudah tahu apa itu akhlak terpuji. Ya, akhlak terpuji bisa diartikan sebagai prilaku yang tidak merugikan, tidak mengganggu, atau suatu perbuatan yang menempatkan pada tempatnya, sehingga tidak mengganggu orang lain, justru memberi dampak yang baik. Contohnya seperti sedekah, berbuat adil, dan lain sebagainya.
          Disini saya akan mencoba menguraikan dengan singkat beberapa akhlak terpuji.
A.Adil
             “Berlakulah Adil, karena adil mendekati takwa.” (QS Al Maidah:8)
             Mungkin kata ini sudah tidak asing lagi. Di teks UUD 45, teks Pancasila, dan diperaturan-peraturan yang di buat oleh kelompok-kelompok tertentu sebagi tata aturan hidup bersosial. Kata adil juga terdapat di mushaf yang amat mulia, Al quran, dan dari sabda Rosul yang Agung, Muhammad saw.. Adil merupakan perbuatan yang amat penting.
             Dalam kehidupan masyarakat, adil memang harus di junjung tinggi. Karena dengan adil akan tercipta kemaslahatan, ketentraman, kedamaian, dan kebaikan-kebaikan lainya. Adil pula yang akan menentukan surga atau neraka. Bahkan adil jua yang akan mendapat naungan-Nya di mana tidak ada naungan satupun di akhirat kelak.  Keadilan ini dapat diklasivikasikan menjadi empat, diantaranya ;
1.     Adil kepada Allah swt.
      Bagaimanakah caranya? Adil kepada Allah swt. berarti kita harus menjalankan segala perinta-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Caranya kita wajib beriman pada-Nya dengan sepenuh hati.
2.    Adil kepada diri sendiri
      Bentuk adil terhadap diri sendiri adalah menahan diri kita dari perbuatan buruk. Kita harus bisa mengontrol diri agar tak menyimpang dlam bertindak. Sehingga tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.
3.    Adil kepada orang lain
      Caranya kita harus berlaku ihsan pada orang lain dengan tidak mengurangi hak orang lain. Seperti jujur ucapannya, lembut tutur katanya, dan lain sebagainya.
4.    Adil kepada makhluk lain
      Contoh: misalkan kita memiliki hewan peliharaan, kita hendaknya memberikan kandang dan pakan yang baik dan cukup.
     Usaha-usaha yang hendak lakukan untuk berlaku adil ;
-Tidak mencintai sesuatu secara berlebihan.
-memiliki ilmu pengetahuan yang luas.
-berbuat demi kepentingan orang banyak.
B.  Amal kebaikan
      “Allah tidak menerima amal seseorang, melainkan dengan didasari rasa ikhlas kepada-Nya demi meraih rido-Nya.” (HR. ibnu Majah)
      Amal kebaikan merupakan suatu perbuatan yang mulia. Namun ada sebab yang membedakan amal kebaikan tersebut. Ada dua amal kebaikan, pertama amal baik dengan landasan iman yang di sebut amal shaleh. Jika amal shaleh itu perbuatan baik yang dilakukan dengan penuh ikhlas mengharap rido Allah dengan dilandasi iman. Kedua amal yang tak berlandasan iman atau amal yang bukan shaleh. Bedanya amal ini, walapun amal seseorang begitu baik jika tidak di landasi dengan iman maka bukan amal shaleh, dan tidak di terima amalnya sedikitpun. (lihat QS Al Baqoroh: 25)
      Kesimpulannya, jika seorang yang melakukan amal dengan dilandasi iman, walaupun kecil akan di balas di dunia dan akhirat, namun jika amal yang tak berlandaskan iman, walau beramal begitu besar, balasannya mungkin hanya di dunia, sedang di akhirat tidak. Karena dari firman Zat yang Maha Hak perbuatan yang tidak dilandasi dengan iman seperti debu yang berada di atas batu licin, dan ketika tertimpa hujan akan hilang semuanya. Wallahu a’lam.
C.  Berbakti pada kedua orang tua/birul walidain
      “…maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan jangan engkau membentak keduannya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah, ‘Ya Tuhanku, ampunilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah mendidiku di waktu kecil’.” (Al Isra’ 23-24)
      Begitu besar jasa-jasa orang tua pada kita. Jasa yang sungguh tidak mungkin bisa kita bayar. Oleh sebab itu, teramat pentingnya kita untuk berbakti padanya. Bahkan perintah berbakti pada orang tua perintah kedua dari Allah setelah taat kepada-Nya.
Pembaca yang budiman, sampai disini uraian singkat tentang akhlak terpuji. Semoga bermanfaat, dapat diamalkan dalam hidup sehari-hari, dan juga menjadi amal baik untuk penulis sendiri. Amiin