Sunday, January 17, 2016

Puisi (Karya Sahabatku)



Duka Negara
Tirani laknat berpedang genosida
Perlahan menjerat si jelata
Mengarungi panasnya kehinaan
Menerjang runcingnya logika normal
Nasionalis tak mampu jadi pemenang
Dalam dunia yang egois
Rasional bukan lagi modal dasar kebebasan
Di persembunyiannya
Jiwa suci berlutut
Khusyu’ menguraikan tinta dengan air mata
Di atas lembar kertas tua
Menuliskan pertaubatan, do’a, dan harapan
Semoga cahaya dapat datang kembali
Bersama angin kertas itu pergi
Menerbangkan bulir-bulir asa
Berupa bait curahan perasaan
Dari ribuan nyawa atas penyiksaan
Menggantikan keadilan,
Penindasan mengapital di negara nista

PEMBALAS­AN
By : Maziyyatul Mufiedah
Dapatkah  kau  dengar  rintihan  itu ?
Jeritan  siksa  tiap-tiap  jiwa
Aroma  bunga  kematian  menyesakkan  dada
Bersiaplah  untuk  melihat  kilatan  pedang  tanpa  karat
Yang  diasah  dengan  sejuta  tangis penyesalan
Buah  dari  tiap  butir  yang  kau  telan
Balasan  dari  tiap  lembar  yang  kau  hisap
Jawaban  dari  tiap  tetes  yang  kau  suntikkan

Sudah  berakhir
Euforia  tak  menemanimu  disini
Sebentar  lagi  dasar  neraka  menimpamu
Ikuti  aku,  lalui  jalan  berliku  tanpa  cahaya
Terjerat  terali besi berselimut api
Saat  roh mulai bangkit dari kulitnya
Pintu  ampun  sudah  ditutup
Ucapkan  selamat  tinggal  pada  senyuman
Jiwa  kosong  dirundung  dosa
Yang hilang tertikam belati Tuhan




Maziyyatul Mufiedah, yang biasa di panggil Fida, lahir di banjarnegara, 10 Maret 2000, siswi kelas VII SMP 1 Wanadadi 12/13,  Ia tinggal di Lengkong, Rt 02/04. Hobinya membaca, dia juga gemar menonton film, dan suka pancak silat.