Duka Negara
Tirani
laknat berpedang genosida
Perlahan
menjerat si jelata
Mengarungi
panasnya kehinaan
Menerjang
runcingnya logika normal
Nasionalis
tak mampu jadi pemenang
Dalam
dunia yang egois
Rasional
bukan lagi modal dasar kebebasan
Di persembunyiannya
Jiwa
suci berlutut
Khusyu’
menguraikan tinta dengan air mata
Di atas
lembar kertas tua
Menuliskan
pertaubatan, do’a, dan harapan
Semoga
cahaya dapat datang kembali
Menerbangkan
bulir-bulir asa
Berupa
bait curahan perasaan
Dari ribuan
nyawa atas penyiksaan
Menggantikan
keadilan,
Penindasan
mengapital di negara nista
PEMBALASAN
By : Maziyyatul Mufiedah
Dapatkah kau
dengar rintihan itu ?
Jeritan siksa tiap-tiap jiwa
Aroma bunga
kematian menyesakkan dada
Bersiaplah untuk
melihat kilatan pedang tanpa
karat
Yang diasah
dengan sejuta tangis
penyesalan
Buah dari tiap butir
yang kau telan
Balasan dari tiap
lembar yang kau
hisap
Jawaban dari tiap
tetes yang kau
suntikkan
Sudah berakhir
Euforia tak menemanimu
disini
Sebentar lagi dasar
neraka menimpamu
Ikuti aku,
lalui jalan berliku tanpa
cahaya
Terjerat terali besi berselimut api
Saat roh mulai bangkit dari kulitnya
Pintu
ampun sudah ditutup
Ucapkan
selamat
tinggal pada senyuman
Jiwa kosong
dirundung dosa
Yang
hilang tertikam belati Tuhan
Maziyyatul Mufiedah, yang biasa di panggil Fida, lahir di banjarnegara, 10 Maret 2000, siswi kelas VII
SMP 1 Wanadadi 12/13, Ia tinggal di Lengkong, Rt
02/04. Hobinya membaca, dia juga gemar menonton film, dan suka pancak silat.