Akhlak Terpuji
Assalamu’alaikum sobat kreatif, dan
pembaca yang budiman. Gimana kabar Anda semua? Mudah-mudahan baik. Kali ini ada
uraian tentang akhlak terpuji. Mengapa kita harus memiliki akhlak yang baik?
Ya, karena dengan itulah kita sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di bumi akan
berjalan dengan penuh kearifan, ketentraman, dan serbateratur pokoknya.
Ingatkan sabda Rosulullah saw., bahwasannya manusia yang paling mulia adalah
yang paling baik akhlaknya. Zaman sekarang banyak orang yang pinter malah untuk mengakali orang lain. Mereka itulah orang yang tak punya akhlak
yang baik. Contoh umumnya adalah para koruptor. Bukankah mereka orang yang
pandai-pandai?
Sahabat, hidup di dunia hanya sekali. Dunia adalah tempat
menyiapkan bekal untuk di akhirat kelak. Entah kita akan dimasukan kesurga atau
neraka, tergantung dari perbuatan kita di dunia. Oh ya, ngomong-ngomong sudah
tahu kan apa itu surga dan neraka? Ya, walau tidak membahas tentang keduanya, namun di atas telah menyinggung
keduanya. Menurut pribadi penulis, surga adalah tempat yang berisikan berbagai
kebahagiaan dan kenikmatan yang kekal yang diberikan Allah swt. kepada
orang-orang yang shaleh. Sedangkan neraka tempat yang paling buruk, dengan
berbagai siksaan yang pedih tiada tara
untuk orang-orang yang durhaka pada-Nya. Cukup bagi penulis. Untuk para pembaca
mungkin bisa menguraikan dari ide-ide sendiri mengenai surga, neraka.
Pada kesempatan
ini, saya akan memberi contoh tentang beberapa akhlak terpuji yang mungkin Anda
pernah dengar, bahkan sering kita dengar. Ngomong-ngomong para pembaca sudah tahu
apa itu akhlak terpuji. Ya, akhlak terpuji bisa diartikan sebagai prilaku yang
tidak merugikan, tidak mengganggu, atau suatu perbuatan yang menempatkan pada
tempatnya, sehingga tidak mengganggu orang lain, justru memberi dampak yang
baik. Contohnya seperti sedekah, berbuat adil, dan lain sebagainya.
Disini saya akan
mencoba menguraikan dengan singkat beberapa akhlak terpuji.
A.Adil
“Berlakulah Adil, karena adil mendekati
takwa.” (QS Al Maidah:8)
Mungkin kata
ini sudah tidak asing lagi. Di teks UUD 45, teks Pancasila, dan
diperaturan-peraturan yang di buat oleh kelompok-kelompok tertentu sebagi tata
aturan hidup bersosial. Kata adil juga terdapat di mushaf yang amat mulia, Al
quran, dan dari sabda Rosul yang Agung, Muhammad saw.. Adil merupakan perbuatan
yang amat penting.
Dalam
kehidupan masyarakat, adil memang harus di junjung tinggi. Karena dengan adil
akan tercipta kemaslahatan, ketentraman, kedamaian, dan kebaikan-kebaikan
lainya. Adil pula yang akan menentukan surga atau neraka. Bahkan adil jua yang
akan mendapat naungan-Nya di mana tidak ada naungan satupun di akhirat
kelak. Keadilan ini dapat diklasivikasikan
menjadi empat, diantaranya ;
1.
Adil kepada Allah swt.
Bagaimanakah
caranya? Adil kepada Allah swt. berarti kita harus menjalankan segala
perinta-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Caranya kita wajib beriman pada-Nya
dengan sepenuh hati.
2.
Adil kepada diri sendiri
Bentuk
adil terhadap diri sendiri adalah menahan diri kita dari perbuatan buruk. Kita harus
bisa mengontrol diri agar tak menyimpang dlam bertindak. Sehingga tidak
merugikan diri sendiri atau orang lain.
3.
Adil kepada orang lain
Caranya
kita harus berlaku ihsan pada orang lain dengan tidak mengurangi hak orang
lain. Seperti jujur ucapannya, lembut tutur katanya, dan lain sebagainya.
4.
Adil kepada makhluk lain
Contoh:
misalkan kita memiliki hewan peliharaan, kita hendaknya memberikan kandang dan
pakan yang baik dan cukup.
Usaha-usaha yang
hendak lakukan untuk berlaku adil ;
-Tidak mencintai sesuatu secara
berlebihan.
-memiliki ilmu
pengetahuan yang luas.
-berbuat demi
kepentingan orang banyak.
B.
Amal kebaikan
“Allah tidak menerima amal seseorang, melainkan
dengan didasari rasa ikhlas kepada-Nya demi meraih rido-Nya.” (HR. ibnu
Majah)
Amal
kebaikan merupakan suatu perbuatan yang mulia. Namun ada sebab yang membedakan
amal kebaikan tersebut. Ada dua amal kebaikan, pertama amal baik dengan landasan iman yang di sebut amal shaleh.
Jika amal shaleh itu perbuatan baik yang dilakukan dengan penuh ikhlas
mengharap rido Allah dengan dilandasi iman. Kedua
amal yang tak berlandasan iman atau amal yang bukan shaleh. Bedanya amal
ini, walapun amal seseorang begitu baik jika tidak di landasi dengan iman maka
bukan amal shaleh, dan tidak di terima amalnya sedikitpun. (lihat QS Al
Baqoroh: 25)
Kesimpulannya,
jika seorang yang melakukan amal dengan dilandasi iman, walaupun kecil akan di
balas di dunia dan akhirat, namun jika amal yang tak berlandaskan iman, walau
beramal begitu besar, balasannya mungkin hanya di dunia, sedang di akhirat
tidak. Karena dari firman Zat yang Maha Hak perbuatan yang tidak dilandasi
dengan iman seperti debu yang berada di atas batu licin, dan ketika tertimpa
hujan akan hilang semuanya. Wallahu
a’lam.
C.
Berbakti pada kedua
orang tua/birul walidain
“…maka sekali-kali janganlah engkau
mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan jangan engkau membentak
keduannya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah
dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah, ‘Ya
Tuhanku, ampunilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah mendidiku di
waktu kecil’.” (Al Isra’ 23-24)
Begitu
besar jasa-jasa orang tua pada kita. Jasa yang sungguh tidak mungkin bisa kita
bayar. Oleh sebab itu, teramat pentingnya kita untuk berbakti padanya. Bahkan
perintah berbakti pada orang tua perintah kedua dari Allah setelah taat
kepada-Nya.
Pembaca yang
budiman, sampai disini uraian singkat tentang akhlak terpuji. Semoga
bermanfaat, dapat diamalkan dalam hidup sehari-hari, dan juga menjadi amal baik
untuk penulis sendiri. Amiin