Monday, May 19, 2014

Berjemur (Cerpen)



Berjemur
Hari Minggu yang menyenangkan. Keempat  anak,  Irwan, Catur, Dian, dan Nuning yang sedang berjalan  menuju rumah Neli. Mereka membawa ransel semua. Apakah yang akan mereka lakukan?
          Sesampainya, Dian langsung berteriak memanggilnya dari depan teras rumah.
          “Neli!”  teriaknya dengan keras. “Main yuk!”
          “Di rumah gak dia?” tanya Irwan pada Dian.
          “Pasti di rumah.” jawab Dian sambil melihat-lihat halaman rumah. “Dia gak pernah main, kecuali kita yang ngajak, diakan anaknya sibuk. Untung mau kalau kita yang ngajaknya main, ya asal gak setiap hari.”
          Kreek, kreek, suara kunci rumah berbunyi.
          “Pada mau kemana kalian,” kata Neli heran. “kok bawa ransel segala, kan libur sekolahnya.”
          “Ikut yuk,” ajak Catur. “ kita main ke pantai.”
          “Boleh. Cuma berlima?” katanya
          Dian mengangguk.  Di ikuti ketiga temannya.
          “Tunggu, saya siap-siap dulu.”
          Neli masuk kedalam.  Sambil menunggu, Dian dan yang lainnya mengamati halaman rumah Neli dari teras rumah yang terlihat begitu bersih dan sejuk.
          “Nyaman.” kata Irwan.
          “Setuju Wan.” Nuning sependapat.
          Setelah menunggu agak lama Nelipun keluar. Seperti temannya, ia membawa ransel, dengan memakai topi dikepalanya.
          “Biar gak kepanasan.” Kata Neli sambil memegang pucuk topinya. “Ayo berangkat.”
          Saat mereka akan pergi tiba-tiba terdengar suara memanggil.
          “Neli!” teriak suara itu. “Mau kemana kamu?”
          Ternyata yang datang kakek Neli. Dia sudah cukup tua, sekitar 75 tahun umurnya. Ia begitu sayang pada Neli. Kalau Neli akan pergi pasti di tanya olehnya.
          “Kami mau ke pantai kek.” Kata Neli dengan senyum. Neli pun tau bahwa sang kakek begitu sayang padanya, dan ia selalu berusaha agar sang kakek selalu senyum bahagia.
          “Oh, kakek boleh ikut?” tanyanya
          “Tidak boleh kek.” jawab Neli. “Kami mau berjemur.”
          “Ya, kakek juga mau berjemur” katanya.
          “Gak usah, kakek kan rambutnya sudah putih, kulitnya kriput, kalau di jemur bisa meleleh.” kata Neli dengan senyum manisnya. Sang kakek tertawa mendengar penuturan cucunya. Teman-teman Neli pun ikut tertawa.
          “Baiklah, tapi kakek mau nitip sesuatu.” katanya.
          “Boleh kek.” kata Irwan dan Catur serempak.
          “Dengan senang hati kek.” kata Nuning.
          Si Kakekpun masuk. Neli dan teman-temnnya saling bercanda, mereka juga  menunggu apa yang akan dititipkan si kakek. Tak lama si kakek keluar dengan membawa ember.
          “Ini Nel, titipan kakek.” katanya dengan senyum  penuh simpul.
          “Untuk apa ini kek, kami sudah membawa perlengkapanya.” kata Neli.
          “Ini baju kakek yang habis di cuci, kalian kan mau berjemur, jadi kakek nitip ini untuk di jemur juga.” kata si kakek menjelaskan.
          Mereka pun tertawa terbahak-bahak. Si kakek tak tahu maksud dari berjemurnya  Neli dan teman-temannya.

Monday, April 28, 2014

Uraian Islami (Akhlak Terpuji)



Akhlak Terpuji
            Assalamu’alaikum sobat kreatif, dan pembaca yang budiman. Gimana kabar Anda semua? Mudah-mudahan baik. Kali ini ada uraian tentang akhlak terpuji. Mengapa kita harus memiliki akhlak yang baik? Ya, karena dengan itulah kita sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di bumi akan berjalan dengan penuh kearifan, ketentraman, dan serbateratur pokoknya. Ingatkan sabda Rosulullah saw., bahwasannya manusia yang paling mulia adalah yang paling baik akhlaknya. Zaman sekarang banyak orang yang pinter malah untuk mengakali orang lain. Mereka itulah orang yang tak punya akhlak yang baik. Contoh umumnya adalah para koruptor. Bukankah mereka orang yang pandai-pandai?
Sahabat, hidup di dunia hanya sekali. Dunia adalah tempat menyiapkan bekal untuk di akhirat kelak. Entah kita akan dimasukan kesurga atau neraka, tergantung dari perbuatan kita di dunia. Oh ya, ngomong-ngomong sudah tahu kan apa itu surga dan neraka? Ya, walau tidak membahas tentang  keduanya, namun di atas telah menyinggung keduanya. Menurut pribadi penulis, surga adalah tempat yang berisikan berbagai kebahagiaan dan kenikmatan yang kekal yang diberikan Allah swt. kepada orang-orang yang shaleh. Sedangkan neraka tempat yang paling buruk, dengan berbagai  siksaan yang pedih tiada tara untuk orang-orang yang durhaka pada-Nya. Cukup bagi penulis. Untuk para pembaca mungkin bisa menguraikan dari ide-ide sendiri mengenai surga, neraka.
          Pada kesempatan ini, saya akan memberi contoh tentang beberapa akhlak terpuji yang mungkin Anda pernah dengar, bahkan sering kita dengar. Ngomong-ngomong para pembaca sudah tahu apa itu akhlak terpuji. Ya, akhlak terpuji bisa diartikan sebagai prilaku yang tidak merugikan, tidak mengganggu, atau suatu perbuatan yang menempatkan pada tempatnya, sehingga tidak mengganggu orang lain, justru memberi dampak yang baik. Contohnya seperti sedekah, berbuat adil, dan lain sebagainya.
          Disini saya akan mencoba menguraikan dengan singkat beberapa akhlak terpuji.
A.Adil
             “Berlakulah Adil, karena adil mendekati takwa.” (QS Al Maidah:8)
             Mungkin kata ini sudah tidak asing lagi. Di teks UUD 45, teks Pancasila, dan diperaturan-peraturan yang di buat oleh kelompok-kelompok tertentu sebagi tata aturan hidup bersosial. Kata adil juga terdapat di mushaf yang amat mulia, Al quran, dan dari sabda Rosul yang Agung, Muhammad saw.. Adil merupakan perbuatan yang amat penting.
             Dalam kehidupan masyarakat, adil memang harus di junjung tinggi. Karena dengan adil akan tercipta kemaslahatan, ketentraman, kedamaian, dan kebaikan-kebaikan lainya. Adil pula yang akan menentukan surga atau neraka. Bahkan adil jua yang akan mendapat naungan-Nya di mana tidak ada naungan satupun di akhirat kelak.  Keadilan ini dapat diklasivikasikan menjadi empat, diantaranya ;
1.     Adil kepada Allah swt.
      Bagaimanakah caranya? Adil kepada Allah swt. berarti kita harus menjalankan segala perinta-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Caranya kita wajib beriman pada-Nya dengan sepenuh hati.
2.    Adil kepada diri sendiri
      Bentuk adil terhadap diri sendiri adalah menahan diri kita dari perbuatan buruk. Kita harus bisa mengontrol diri agar tak menyimpang dlam bertindak. Sehingga tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.
3.    Adil kepada orang lain
      Caranya kita harus berlaku ihsan pada orang lain dengan tidak mengurangi hak orang lain. Seperti jujur ucapannya, lembut tutur katanya, dan lain sebagainya.
4.    Adil kepada makhluk lain
      Contoh: misalkan kita memiliki hewan peliharaan, kita hendaknya memberikan kandang dan pakan yang baik dan cukup.
     Usaha-usaha yang hendak lakukan untuk berlaku adil ;
-Tidak mencintai sesuatu secara berlebihan.
-memiliki ilmu pengetahuan yang luas.
-berbuat demi kepentingan orang banyak.
B.  Amal kebaikan
      “Allah tidak menerima amal seseorang, melainkan dengan didasari rasa ikhlas kepada-Nya demi meraih rido-Nya.” (HR. ibnu Majah)
      Amal kebaikan merupakan suatu perbuatan yang mulia. Namun ada sebab yang membedakan amal kebaikan tersebut. Ada dua amal kebaikan, pertama amal baik dengan landasan iman yang di sebut amal shaleh. Jika amal shaleh itu perbuatan baik yang dilakukan dengan penuh ikhlas mengharap rido Allah dengan dilandasi iman. Kedua amal yang tak berlandasan iman atau amal yang bukan shaleh. Bedanya amal ini, walapun amal seseorang begitu baik jika tidak di landasi dengan iman maka bukan amal shaleh, dan tidak di terima amalnya sedikitpun. (lihat QS Al Baqoroh: 25)
      Kesimpulannya, jika seorang yang melakukan amal dengan dilandasi iman, walaupun kecil akan di balas di dunia dan akhirat, namun jika amal yang tak berlandaskan iman, walau beramal begitu besar, balasannya mungkin hanya di dunia, sedang di akhirat tidak. Karena dari firman Zat yang Maha Hak perbuatan yang tidak dilandasi dengan iman seperti debu yang berada di atas batu licin, dan ketika tertimpa hujan akan hilang semuanya. Wallahu a’lam.
C.  Berbakti pada kedua orang tua/birul walidain
      “…maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan jangan engkau membentak keduannya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah, ‘Ya Tuhanku, ampunilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah mendidiku di waktu kecil’.” (Al Isra’ 23-24)
      Begitu besar jasa-jasa orang tua pada kita. Jasa yang sungguh tidak mungkin bisa kita bayar. Oleh sebab itu, teramat pentingnya kita untuk berbakti padanya. Bahkan perintah berbakti pada orang tua perintah kedua dari Allah setelah taat kepada-Nya.
Pembaca yang budiman, sampai disini uraian singkat tentang akhlak terpuji. Semoga bermanfaat, dapat diamalkan dalam hidup sehari-hari, dan juga menjadi amal baik untuk penulis sendiri. Amiin

Wednesday, March 26, 2014

Puisi


Hari telah berganti
Hari esok telah menanti
Terkadang masa lalu terasa lebih indah
Sesungguhnya hari inilah yang lebih indah
Perjalanan hidup yang penuh liku
Lelah tak terlewatkan
Hari ini . . .
Adalah  karunia dari-Nya
Untuk di olah para hamba-Nya
Akan bermanfaat,
Atau sia-sia kah
Sungguh, esok belum pasti datang kembali
Sekarang lah hari milik kita
Yang di pinjamkan oleh-Nya
Maka bertindaklah sebaik mungkin
Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan 1
Cahaya menanti
Dan . . .
Indahnya untuk menyongson hari esok
Berharap tuk dapatkan akhir yang baik

  1. Al insirah : 6

Friday, February 28, 2014

Artikel (Cheetah)


Cheetah
Gerakannya gesit, sehingga dapat berbelok dengan kecepatan tinggi saat mengejar mangsanya. Tapi, ada satu kelemahan cheetah.
Kucing besar ini dikenal sebagai makhluk tercepat di daratan. Dengan akselerasinya, cheetah (Acinonyx jubatus) dapat mempecundangi sebagian besar mobil. Cheetah dapat berlari dengan meningkatkan kecepatan dari 0 sampai 60 mil (90 km) per jam, hanya dalam waktu 3 detik.
Cheetah (atau citah) tergolong ke dalam keluarga kucing (Family: Felidae), sebagian besar habitatnya berada di Afrika dan sebagian Timur Tengah. Cheetah adalah satu-satunya spesies anggota genus Acinonyx.
·        Karakteristik
Dada cheetah agak ke dalam dan memiliki pinggang yang ramping. Bulunya yang pendek dan kasar, berwarna coklat muda dengan bintik-bintik hitam yang berukuran 2-3 cm (0,79 - 1,2 inci), yang berguna untuk berkamuflase saat mengintai mangsanya. Bintik hitam ini juga ada di ekor yang bergabung dengan 4 sampai 6 cincin hitam di ujungnya. Namun, bagian bawah tubuhnya tidak ada bintik ini. Bulu di ujung ekornya lebat dan berwarna putih.
Cheetah memiliki kepala yang kecil dengan “tanda air mata” berwarna hitam yang menyusuri di kedua sisi hidungnya dari sudut mata ke mulut. Tanda inilah yang menjadi ciri khas cheetah dan yang membedakannya terutama dengan macan tutul yang memiliki corak yang hampir sama. Tanda ini berguna untuk melindungi matanya dari cahaya matahari serta membantunya dalam berburu dan untuk melihat jarak yang jauh.
Berat cheetah dewasa berkisar antara 21 sampai 72 kg (46 - 60 lb). Total panjang kepala dan tubuhnya di antara 110 - 150 cm (43 - 59 inci), sementara panjang ekor di antara 60 - 84 cm (24 - 33 inci). Tingginya sekitar 66 - 94 cm yang dihhitung sampai ke bahu. Pejantan memiliki tubuh dan kepala yang sedikit lebih besar daripada betina. Tetapi, tidak ada variasi ukuran pada cheetah yang membedakan antara jantan dan betina, sehingga sulit untuk mengetahui jenis kelamin hanya dengan melihatnya saja. Bila dibandingkan dengan macan tutul yang berukuran sama, tubuh cheetah sebenarnya lebih pendek, namun memiliki ekor yang panjang serta lebih tinggi (rata-rata 90 cm), sehingga cheetah terlihat lebih ramping.
·        Habitat
Ada beberapa populasi cheetah yang terisolasi secara geografis, semuanya ditemukan di Afrika dan di barat daya Asia. Sejumlah kecil populasi (diperkirakan ada 50) yang hidup di propinsi Khorasan, Iran, dilindungi oleh oleh para pelestari hewan. Hal yang mungkin tapi masih diragukan, bahwa beberapa citah ada yang hidup di India. Ada juga beberapa laporan yang belum dikonfirmasi, mengenai Cheetah Asiatic berada di Propinsi Balokistan - Pakistan, setidaknya ditemukan seekor yang telah mati baru-baru ini.
Cheetah hidup makmur di daerah yang terhampar dengan luas, dimana terdapat banyak mangsa mereka. Mereka suka hidup di biotop terbuka - seperti di daerah semi-gurun, padang rumput, dan semak-semak tebal, yang dapat ditemukan di berbagai haitat. Di Namibia misalnya, mereka hidup di padang rumput, sabana, daerah yang padat vegetasi, dan di pegunungan. Diperkirakan kini, hanya ada 7.000 hingga 10.00 kucing besar ini yang tersisa. Mungkin mereka tertekan karena padang rumput terbuka mereka kini semakin berkurang yang disebabkan pemukiman penduduk.
·        Perburuan
Cheetah adalah hewan karnivora yang mangnyanya sebagian besar mamalia dengan berat di bawah 40 kg (88 lb). Mangsa mereka umumnya adalah rusa (seperti Rusa Thomson danRusa Grant), springbok (sejenis antelop), dan impala. Terkadang, mereka juga mengincar Wildebeest (sejenis antelop menyerupai banteng) dan Zebra muda, dengan berburu secara berkelompok. Ayam Guinea dan kelinci juga merupakan mangsa mereka. Sementara kucing besar lainnya berburu di malam hari, cheetah adalah pemburu di siang hari. Mereka berburu baik di awal-awal pagi maupun di akhir sore hari, dengan masih ada cahaya yang cukup menerangi.
Cheetah cenderung berburu dengan menggunakan penglihatan dibandingkan dengan mengandalkan penciuman. Mereka mengintai mangsanya terlebih dahulu dalam jarak 10-30 m (33 - 98 kaki), lalu kemudian mengejarnya. Sebelum melancarkan serangan, cheetah menggunakan penglihatan mereka yang luar biasa untuk mengamati lingkungan mereka untuk mencari mangsa. Cheetah sangat ahli dalam mengintai dengan pergerakanyang yang diam-diam, dan totol hitam yang membuat ia hampir tak terlihat bagi mangsanya karena membaur dengan rerumputan kering yang tinggi.
Saat waktu yang tepat tiba, cheetah akan berlari kencang mengejar mangsanya dan berupanya menjatuhkannya. Gerakannya gesit, sehingga dapat berbelok dengan kecepatan tinggi saat mengejar mangsanya. Tapi, ada satu kelemahan cheetah. Pengejaran yang dilakukan dengan kecepatan tinggi ini akan menguras banyak tenaga, sehingga hanya bertahan kurang dari satu menit. Tingkat keberhasilan berburunya yaitu sekitar 50%. Kalau berhasil, cheetah akan langsung menyeret hasil buruannya ke tempat tersembunyi, agar tidak dicuri oleh rivalnya (misalnya heyna) sebelum dimakan.
Berlarri dengan kecepatan yang tinggi, menmbuat banyak tegangan pada otot-otot cheetah. Saat berlari, temperatur tubuh cheetah meningkat dengan cepat. Bila mereka kesulitan mengejar mangsanya, mereka butuh waktu lebih setengah jam untuk beristirahat.
Cheetah membunuh dengan cara menjatuhkan mangsanya saat pengejaran, lalu menggigit di bagian bawah tenggorokan untuk mencekik mangsanya itu; cheetah tidak cukup kuat untuk mematahkan sebagian besar tangkapannya. Gigitan itu juga dapat melukai pembuluh darah yang penting yang ada di leher. Setelah tangkapannya mati, cheetah lalu memakannya sebelum predator yang lebih kuat datang.
Menu santapan chetaan bergantung di daerah mana mereka tinggal. Misalnya, di dataran Afrika Timur, mereka lebih memilih rusa Thomson. Antelop yang