Monday, October 22, 2012

dongeng





Jerapah yang Bijaksana



Pada suatu hari, di padang rumput yang amat panas, seekor Gajah sedang berdiam diri di bawah pohon yang besar untuk menghindar terik matahari yang amat panas. Datanglah seekor burung hinggap di sebuah ranting, kemudian menyapa gajah itu.
“Selamat siang Gajah? Apa yang sedang engkau lakukan di bawah pohon ini?”
Si Gajah pun menjawabnya, “Siang juga burung, saya sedang istirahat dan juga menghindari terik matahari yang amat panas hari ini.”
Kemudian Si Burung itu turun dan mendekati gajah itu, hal yang tak disangka pun terjadi, yang tiba-tiba Si Burung itu mengejek dan menghina Si Gajah itu.
Hahaha… makanya badan tuh jangan terlalu besar, jadi kepanasan…” Dengan kata–kata yang ringan menyombongkan diri kepada Gajah, “Seperti aku ini yang kecil dan terlindungi dari bulu-bulu dan bisa terbang tinggi dan tidak merasakan panas.”
Gajah pun menjawab dengan perasaan marah, “Sombong sekali kau burung, apa yang bisa kamu lakukan selain terbang?”
Aku bisa pergi dari pulau ke pulau lain lain tanpa kepanasan,” jawab Si Burung sambil tertawa.
Tiba-tiba datanglah seekor Jerapah, dan mendekatinya, “Ada apa kalian ribut-ribut di siang hari yang panas ini?”
Ini Si Burung menghina saya,” kata Si Gajah.
Tidak! Saya tidak menghina dia, saya cuma mengatakan jangan terlalu besar badannya agar tidak kepanasan…” jawab burung dengan tenangnya.
Si Jerapah dengan bijaksana berkata kepada mereka, “Janganlah kalian saling bertengkar, sesungguhnya kalian diciptakan dengan sebaik- baiknya beserta kelebihan dan kekurangan pada diri masing-masing makhluk hidup. Pada Gajah, ya memang badannya besar dan tidak punya bulu selebat burung dan tidak bisa terbang, tapi Gajah dengan badan yang besar itu diberikan kekuatan luar biasa. Ia dapat merobohkan pohon, bahkan dapat melemparkan batang pohon yang amat besar.”
Si Gajah dan burung pun terdiam. Mereka menghayati kata-kata si Jerapah. Kemudian Si Burung bertanya, “Kalau pada burung adakah kelebihannya?”
Kemudian si Jerapah meneruskannya lagi, “Dan kamu burung diberikan kelebihan dapat terbang tinggi ke angkasa bebas dengan sayapmu, dan kamu dapat pindah dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cepat menyeberangi lautan, pepohonan, dan masih banyak lainnya hanya dengan membentangkan sayap.”
Mereka pun sadar, “Jadi janganlah saling menghina satu sama lain. Jika kalian menghina, kalian sedang menghina ciptaan Allah,” kata Si Jerapah dengan senyum.
Akhirnya merekapun saling memaafkan, terutama Si Burung yang telah menghina duluan. Si Burung sadar diri bahwa ia tidak bisa merobohkan pohon yang besar seperti apa yang dilakukan oleh Gajah. Gajah juga minta maaf kepada Si Burung yang walau lebih kecil ia dapat mengelilingi dunia lebih cepat darinya. Jerapah pun senang melihat mereka yang saling memaafkan dan saling memahami kelebihan dan kekurangan makhluk lain.
Matahari semakin tenggelam, dan haripun sudah semakin sore, mereka berpisah dan menuju kelompok masing-masing.

No comments: