Jerapah yang Bijaksana
Pada
suatu hari, di padang rumput yang amat panas, seekor Gajah sedang
berdiam diri di bawah pohon yang besar untuk menghindar terik matahari
yang amat panas. Datanglah seekor burung hinggap di sebuah ranting,
kemudian menyapa gajah itu.
“Selamat siang Gajah? Apa yang sedang engkau lakukan di bawah pohon ini?”
Si
Gajah pun menjawabnya, “Siang juga burung, saya sedang istirahat dan
juga menghindari terik matahari yang amat panas hari ini.”
Kemudian
Si Burung itu turun dan mendekati gajah itu, hal yang tak disangka pun
terjadi, yang tiba-tiba Si Burung itu mengejek dan menghina Si Gajah
itu.
“Hahaha… makanya badan tuh
jangan terlalu besar, jadi kepanasan…” Dengan kata–kata yang ringan
menyombongkan diri kepada Gajah, “Seperti aku ini yang kecil dan
terlindungi dari bulu-bulu dan bisa terbang tinggi dan tidak merasakan
panas.”
Gajah pun menjawab dengan perasaan marah, “Sombong sekali kau burung, apa yang bisa kamu lakukan selain terbang?”
“Aku bisa pergi dari pulau ke pulau lain lain tanpa kepanasan,” jawab Si Burung sambil tertawa.
Tiba-tiba datanglah seekor Jerapah, dan mendekatinya, “Ada apa kalian ribut-ribut di siang hari yang panas ini?”
“Ini Si Burung menghina saya,” kata Si Gajah.
“Tidak!
Saya tidak menghina dia, saya cuma mengatakan jangan terlalu besar
badannya agar tidak kepanasan…” jawab burung dengan tenangnya.
Si
Jerapah dengan bijaksana berkata kepada mereka, “Janganlah kalian
saling bertengkar, sesungguhnya kalian diciptakan dengan sebaik- baiknya
beserta kelebihan dan kekurangan pada diri masing-masing makhluk hidup.
Pada Gajah, ya memang badannya besar dan tidak punya bulu selebat
burung dan tidak bisa terbang, tapi Gajah dengan badan yang besar itu
diberikan kekuatan luar biasa. Ia dapat merobohkan pohon, bahkan dapat
melemparkan batang pohon yang amat besar.”
Si
Gajah dan burung pun terdiam. Mereka menghayati kata-kata si Jerapah.
Kemudian Si Burung bertanya, “Kalau pada burung adakah kelebihannya?”
Kemudian
si Jerapah meneruskannya lagi, “Dan kamu burung diberikan kelebihan
dapat terbang tinggi ke angkasa bebas dengan sayapmu, dan kamu dapat
pindah dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cepat menyeberangi
lautan, pepohonan, dan masih banyak lainnya hanya dengan membentangkan
sayap.”
Mereka
pun sadar, “Jadi janganlah saling menghina satu sama lain. Jika kalian
menghina, kalian sedang menghina ciptaan Allah,” kata Si Jerapah dengan
senyum.
Akhirnya
merekapun saling memaafkan, terutama Si Burung yang telah menghina
duluan. Si Burung sadar diri bahwa ia tidak bisa merobohkan pohon yang
besar seperti apa yang dilakukan oleh Gajah. Gajah juga minta maaf
kepada Si Burung yang walau lebih kecil ia dapat mengelilingi dunia
lebih cepat darinya. Jerapah pun senang melihat mereka yang saling
memaafkan dan saling memahami kelebihan dan kekurangan makhluk lain.
Matahari semakin tenggelam, dan haripun sudah semakin sore, mereka berpisah dan menuju kelompok masing-masing.
No comments:
Post a Comment