Friday, February 28, 2014

Artikel (Cheetah)


Cheetah
Gerakannya gesit, sehingga dapat berbelok dengan kecepatan tinggi saat mengejar mangsanya. Tapi, ada satu kelemahan cheetah.
Kucing besar ini dikenal sebagai makhluk tercepat di daratan. Dengan akselerasinya, cheetah (Acinonyx jubatus) dapat mempecundangi sebagian besar mobil. Cheetah dapat berlari dengan meningkatkan kecepatan dari 0 sampai 60 mil (90 km) per jam, hanya dalam waktu 3 detik.
Cheetah (atau citah) tergolong ke dalam keluarga kucing (Family: Felidae), sebagian besar habitatnya berada di Afrika dan sebagian Timur Tengah. Cheetah adalah satu-satunya spesies anggota genus Acinonyx.
·        Karakteristik
Dada cheetah agak ke dalam dan memiliki pinggang yang ramping. Bulunya yang pendek dan kasar, berwarna coklat muda dengan bintik-bintik hitam yang berukuran 2-3 cm (0,79 - 1,2 inci), yang berguna untuk berkamuflase saat mengintai mangsanya. Bintik hitam ini juga ada di ekor yang bergabung dengan 4 sampai 6 cincin hitam di ujungnya. Namun, bagian bawah tubuhnya tidak ada bintik ini. Bulu di ujung ekornya lebat dan berwarna putih.
Cheetah memiliki kepala yang kecil dengan “tanda air mata” berwarna hitam yang menyusuri di kedua sisi hidungnya dari sudut mata ke mulut. Tanda inilah yang menjadi ciri khas cheetah dan yang membedakannya terutama dengan macan tutul yang memiliki corak yang hampir sama. Tanda ini berguna untuk melindungi matanya dari cahaya matahari serta membantunya dalam berburu dan untuk melihat jarak yang jauh.
Berat cheetah dewasa berkisar antara 21 sampai 72 kg (46 - 60 lb). Total panjang kepala dan tubuhnya di antara 110 - 150 cm (43 - 59 inci), sementara panjang ekor di antara 60 - 84 cm (24 - 33 inci). Tingginya sekitar 66 - 94 cm yang dihhitung sampai ke bahu. Pejantan memiliki tubuh dan kepala yang sedikit lebih besar daripada betina. Tetapi, tidak ada variasi ukuran pada cheetah yang membedakan antara jantan dan betina, sehingga sulit untuk mengetahui jenis kelamin hanya dengan melihatnya saja. Bila dibandingkan dengan macan tutul yang berukuran sama, tubuh cheetah sebenarnya lebih pendek, namun memiliki ekor yang panjang serta lebih tinggi (rata-rata 90 cm), sehingga cheetah terlihat lebih ramping.
·        Habitat
Ada beberapa populasi cheetah yang terisolasi secara geografis, semuanya ditemukan di Afrika dan di barat daya Asia. Sejumlah kecil populasi (diperkirakan ada 50) yang hidup di propinsi Khorasan, Iran, dilindungi oleh oleh para pelestari hewan. Hal yang mungkin tapi masih diragukan, bahwa beberapa citah ada yang hidup di India. Ada juga beberapa laporan yang belum dikonfirmasi, mengenai Cheetah Asiatic berada di Propinsi Balokistan - Pakistan, setidaknya ditemukan seekor yang telah mati baru-baru ini.
Cheetah hidup makmur di daerah yang terhampar dengan luas, dimana terdapat banyak mangsa mereka. Mereka suka hidup di biotop terbuka - seperti di daerah semi-gurun, padang rumput, dan semak-semak tebal, yang dapat ditemukan di berbagai haitat. Di Namibia misalnya, mereka hidup di padang rumput, sabana, daerah yang padat vegetasi, dan di pegunungan. Diperkirakan kini, hanya ada 7.000 hingga 10.00 kucing besar ini yang tersisa. Mungkin mereka tertekan karena padang rumput terbuka mereka kini semakin berkurang yang disebabkan pemukiman penduduk.
·        Perburuan
Cheetah adalah hewan karnivora yang mangnyanya sebagian besar mamalia dengan berat di bawah 40 kg (88 lb). Mangsa mereka umumnya adalah rusa (seperti Rusa Thomson danRusa Grant), springbok (sejenis antelop), dan impala. Terkadang, mereka juga mengincar Wildebeest (sejenis antelop menyerupai banteng) dan Zebra muda, dengan berburu secara berkelompok. Ayam Guinea dan kelinci juga merupakan mangsa mereka. Sementara kucing besar lainnya berburu di malam hari, cheetah adalah pemburu di siang hari. Mereka berburu baik di awal-awal pagi maupun di akhir sore hari, dengan masih ada cahaya yang cukup menerangi.
Cheetah cenderung berburu dengan menggunakan penglihatan dibandingkan dengan mengandalkan penciuman. Mereka mengintai mangsanya terlebih dahulu dalam jarak 10-30 m (33 - 98 kaki), lalu kemudian mengejarnya. Sebelum melancarkan serangan, cheetah menggunakan penglihatan mereka yang luar biasa untuk mengamati lingkungan mereka untuk mencari mangsa. Cheetah sangat ahli dalam mengintai dengan pergerakanyang yang diam-diam, dan totol hitam yang membuat ia hampir tak terlihat bagi mangsanya karena membaur dengan rerumputan kering yang tinggi.
Saat waktu yang tepat tiba, cheetah akan berlari kencang mengejar mangsanya dan berupanya menjatuhkannya. Gerakannya gesit, sehingga dapat berbelok dengan kecepatan tinggi saat mengejar mangsanya. Tapi, ada satu kelemahan cheetah. Pengejaran yang dilakukan dengan kecepatan tinggi ini akan menguras banyak tenaga, sehingga hanya bertahan kurang dari satu menit. Tingkat keberhasilan berburunya yaitu sekitar 50%. Kalau berhasil, cheetah akan langsung menyeret hasil buruannya ke tempat tersembunyi, agar tidak dicuri oleh rivalnya (misalnya heyna) sebelum dimakan.
Berlarri dengan kecepatan yang tinggi, menmbuat banyak tegangan pada otot-otot cheetah. Saat berlari, temperatur tubuh cheetah meningkat dengan cepat. Bila mereka kesulitan mengejar mangsanya, mereka butuh waktu lebih setengah jam untuk beristirahat.
Cheetah membunuh dengan cara menjatuhkan mangsanya saat pengejaran, lalu menggigit di bagian bawah tenggorokan untuk mencekik mangsanya itu; cheetah tidak cukup kuat untuk mematahkan sebagian besar tangkapannya. Gigitan itu juga dapat melukai pembuluh darah yang penting yang ada di leher. Setelah tangkapannya mati, cheetah lalu memakannya sebelum predator yang lebih kuat datang.
Menu santapan chetaan bergantung di daerah mana mereka tinggal. Misalnya, di dataran Afrika Timur, mereka lebih memilih rusa Thomson. Antelop yang
berukuran lebih kecil dan lebih lambat dari cheetah, adalah mangsa yang sangat tepat. Cheetah mengincar mangsa yang sedar sendiri jauh dari kawanannya, dan tidak selalu mengincar yang tua dan lemah.
·        Berkembang Biak
Cheetah betina biasanya telah matang di usia 20-24 bulan, dan
yang jantan sekitar 12 bulan, namun mereka biasanya tidak akan kawin sampai usia sekitar 3 tahun. Perkawinan ini bisa terjadi sepanjang tahun. Sebuah studi mengenai cheetah menunjukkan bahwa sang betina bersifat promiskuitas seksual (hubungan seksual dengan banyak lawan jenis), dan sering memiliki banyak anak dari pejantan yang berbeda.
Seekor betina bisa melahirkan sampai 9 ekor dengan masa kehamilan 98 hari. Berat bayinya berkisar antara 150 - 300 gram (5,3 - 11 oz) saat lahir. Tidak seperti kucing lainnya, saat lahir bayi cheetah sudah memiliki bintik-bintik hitam di tubuhnya. Bayi ini juga dilahirkan dengan bulu-bulu yang halus di lehernya (disebut dengan mantel), memanjang hingga pertengahan punggung. Sehingga terlihat surainya bergaya Mohawk. Bulu ini akan rontok seiring pertumbuhannya. Diperkirakan, surai bergaya mohawk ini berguna untuk menakut-nakuti penyerang yang potensial.
Anak cheetah hidup mulai mandiri dan pergi dari induknya 13 sampai 20 bulan sejak kelahiran. Masa hidup cheetah di alam liar sekitar 12 tahun, namun bisa mencapai 20 tahun di penangkaran.
·        Kehidupan Sosial
Tidak seperti pejantan, cheetah betina cenderung hidup menyendiri dan saling menghindari satu sama lain, bahkan bagi pasangan induk dan anaknya yang betina, tidak akan bertahan lama. Cheetah memiliki tatanan sosial unik yang terstruktur dengan baik. Yang betina hidup sendiri, kecuali saat sedang membesarkan anaknya. Delapan belas bulan pertama adalah hal penting bagi anak cheetah, mereka harus banyak belajar karena mereka hanya bisa bertahan hidup bila mereka mengetahui bagaimana cara berburu dan cara menghindari predator lain. Bila 18 bulan itu telah tiba, induknya akan meninggalkan mereka, lalu bergabung membentuk kelompok dengan pejantan lain selama 6 bulan ke depan. Setelah 2 tahun, si betina akan kembali meninggalkan kelompok, sementara pejantan tetap tinggal dengan yang lainnya.


                                Wikipedia, NationalGeographic , Twistedsifter.com , Mraeder-Photography

No comments: