Berjemur
Hari Minggu yang menyenangkan. Keempat anak,
Irwan, Catur, Dian, dan Nuning yang sedang berjalan menuju rumah Neli. Mereka membawa ransel semua.
Apakah yang akan mereka lakukan?
Sesampainya, Dian langsung berteriak memanggilnya
dari depan teras rumah.
“Neli!” teriaknya dengan keras. “Main yuk!”
“Di rumah gak dia?” tanya Irwan pada
Dian.
“Pasti di rumah.” jawab Dian sambil
melihat-lihat halaman rumah. “Dia gak pernah main, kecuali kita yang ngajak,
diakan anaknya sibuk. Untung mau kalau kita yang ngajaknya main, ya asal gak
setiap hari.”
Kreek, kreek, suara kunci rumah
berbunyi.
“Pada mau kemana kalian,” kata Neli
heran. “kok bawa ransel segala, kan libur sekolahnya.”
“Ikut yuk,” ajak Catur. “ kita main ke
pantai.”
“Boleh. Cuma berlima?” katanya
Dian mengangguk. Di ikuti ketiga temannya.
“Tunggu, saya siap-siap dulu.”
Neli masuk kedalam. Sambil menunggu, Dian dan yang lainnya
mengamati halaman rumah Neli dari teras rumah yang terlihat begitu bersih dan
sejuk.
“Nyaman.” kata Irwan.
“Setuju Wan.” Nuning sependapat.
Setelah menunggu agak lama Nelipun
keluar. Seperti temannya, ia membawa ransel, dengan memakai topi dikepalanya.
“Biar gak kepanasan.” Kata Neli sambil
memegang pucuk topinya. “Ayo berangkat.”
Saat mereka akan pergi tiba-tiba
terdengar suara memanggil.
“Neli!” teriak suara itu. “Mau kemana
kamu?”
Ternyata yang datang kakek Neli. Dia
sudah cukup tua, sekitar 75 tahun umurnya. Ia begitu sayang pada Neli. Kalau
Neli akan pergi pasti di tanya olehnya.
“Kami mau ke pantai kek.” Kata Neli
dengan senyum. Neli pun tau bahwa sang kakek begitu sayang padanya, dan ia
selalu berusaha agar sang kakek selalu senyum bahagia.
“Oh, kakek boleh ikut?” tanyanya
“Tidak boleh kek.” jawab Neli. “Kami
mau berjemur.”
“Ya, kakek juga mau berjemur” katanya.
“Gak usah, kakek kan rambutnya sudah
putih, kulitnya kriput, kalau di jemur bisa meleleh.” kata Neli dengan senyum
manisnya. Sang kakek tertawa mendengar penuturan cucunya. Teman-teman Neli pun
ikut tertawa.
“Baiklah, tapi kakek mau nitip
sesuatu.” katanya.
“Boleh kek.” kata Irwan dan Catur
serempak.
“Dengan senang hati kek.” kata Nuning.
Si Kakekpun masuk. Neli dan
teman-temnnya saling bercanda, mereka juga
menunggu apa yang akan dititipkan si kakek. Tak lama si kakek keluar
dengan membawa ember.
“Ini Nel, titipan kakek.” katanya
dengan senyum penuh simpul.
“Untuk apa ini kek, kami sudah membawa
perlengkapanya.” kata Neli.
“Ini baju kakek yang habis di cuci,
kalian kan mau berjemur, jadi kakek nitip ini untuk di jemur juga.” kata si
kakek menjelaskan.
Mereka pun tertawa terbahak-bahak. Si
kakek tak tahu maksud dari berjemurnya
Neli dan teman-temannya.
No comments:
Post a Comment