Silaturahmi yang Menyenangkan
Awan tebal berjalan mengikuti arah angin di
atas, cahaya mentari sudah setinggi tombak. Suara ramai terdengar di depan
masjid.
“Alhamdulillah,
selesai semua.” Aku langsung siap-siap keluar dari rumah dan bergabung bersama
anak TPQ, ustadz,ibu-ibu, dan
teman-temanku. TPQku Darul Mutaqin namanya. Dua mikro dan satu siklun yang
sudah berada di depan masjid untuk mengangkut kami semua dan mengangkut barang
perlengkapan TPQ. Terlihat sepanduk bertuliskan “Silaturahmi Anak Shaleh (SAS)” yang
mau di lipat anak-anak untuk dimasukan ke kendaraan. Sekitar pukul 09:00 WIB
kami berangkat. Walau acara SAS tersebut akan mulai sekitar puku 10:00 WIB.
Tapi waktu perjalanan ini saya rasa akan cukup, dan bisa untuk istirahat
sebentar. Acara SAS (Silaturahmi Anak Shaleh) se-Banjarnegara akan diselenggarakan di
pusat kota Banjarnegara.
Sekitar 45 menit
kami sampai di pusat kota Banjarnegara. Kami semua turun, kemudian mencari
tempat perisitrahatan yang tak terkena sinar matahari yang sudah cukup panas.
Bapak Mukhdir yang telah smapai terlebih dahulu dengan tak sabar agar kami siap-siap,
karena acaranya hampir di mulai katanya.
“Ayo cepet-cepet.”
Dengan tergerusu-grusu,”TPQ kita nomor 8
untuk pawenya, dan berbaris di sebelah barat. Untuk lomba kaligrafi dan
mewarnai di masjid.”
Setelah menemukan
tempat peristirahatan, mereka dengan segera menaruh barang bawaannya dan
perlengkapan lainnya. Aku tersenyum melihat mereka yang terlihat
tergesa-gesa. Para ibu-ibu memggendong anaknya dan menuju mesjid untuk menemani anaknya lomba, dan anak-anak yang sudah agak besar berjalan di tuntun. Terlihat juga para anak-anak yang akan mengikuti pawenya sibuk mengambil perlengkapan seperti kentongan dan tabuhan rebana. Mereka terlihat sangat riang. Aku tak ikut pawenya, aku ingin memotret-motret saja, sedangkan kedua temanku, Irwan dan Anto hanya berdiri melihat-lihat sekeliling, entah apa yang akan dilakukan di sini.
Pawe pun dimulai, aku mengajak kedua temanku
itu, namun mereka tidak mau. Akhirnya aku putuskan untuk berjalan sendiri
menuju timur alin-alun, yang kebetulan rute jalur yang dilaluinya lewat situ
juga. Aku berdiri di bawah pohon beringin dan memotret-motret,”Wah ramai dan
ceria anak-anak semua.” Kata dalam hatiku sambil senyum. Aku memperhatikan pawe
ini dengan saksama, panas matahari seperti tak mempengaruhi mereka.
Acara ini diikuti
66 peserta TPQ se-Banjarnegara. Saya pikir pawe ini rutenya panjang, dan pasti masih lama
untuk sampai ke alun-alun lagi. Akhirnya ku menuju masjid untuk melihat lomba kaligrafi
dan mewarnai. Sesamapi di masjid, aku lepaskan sepatu dan masuk, ternyata cukup
banyak yang mengikutinya. Dari anak-anak paud hingga SD. Mereka didampingi
orang tuanya masing-masing, orang tua mereka menyemangati dengan penuh
perhatian. Aku mengambil gambar-gambar dengan handphone yang berada ditanganku.
Aku tersenyum melihat mereka,”Wah senangnya, oda orang tua yang selelu memberi
semangat.” Kata dalam hatiku. Tiba-tiba ada yang menyapaku, dan ternyata
temanku yang ikut menjadi panitia acara SAS. Aku berbincang-bincang sebentar
dengan mereka.
Puas melihat-lihat
lomba mewarnai, aku masuk lagi melihat lomba kaligrafinya. Untuk lomba yang ini
hanya ada dua wakil dari TPQku. Mereka terlihat sangat bersemangat, aku
mengambil beberapa gambar. Setelah itu aku keluar dan menuju alun-alun lagi.
Aku tertegun ternyata masih ada lomba lagi. Sudah mulai baru beberapa saat
pikiranku. Lomba yang ini lebih lucu dan menggemaskan. Melempar bola untuk
dimasukan ke tong, memasukan bandul ke botol, tebak kata, dan yang lainnya aku
tak tahu namanya, pokoknya lombanya ini ada 6 jenis. Di sini aku juga mengambil
beberapa gambar. Kulihat TPQku sedang mendapat giliran. Aku lihat mereka yang
penuh semangat. Aku tertawa melihat mereka yang bertetiak-teriak, aku tak tahu
lomba ini, tapi benar-benar lucu. Aku serasa ingin masuk arena. Gemes
melihatnya!
Rasa cape mulai aku
rasakan, aku memutuskan untuk ke tempat
peristirahatan. Kedua temenku terlihat sedang duduk. Aku samperin
mereka, dan aku ceritakan tentang perjalananku mengelilingi alun-alun ini.
Sambil melepas lelah, aku berbincang-bincang dengan temanku. Wah! Hari itu
memang sangat menyenangkan. kemudian teman-temanku mengajak untuk jalan-jalan, melihat
lomba-lomba yang aku ceritakan tadi.
Kami bertiga berjalan, menuju perlombaan. Untuk perlombaan ini memang
benar-benar membuat tertawa. Rasanya gemes, membuat kami bertiga ingin masuk ke
arena.
Terik matahari
semakin panas. Matahari semakin berada hampir lurus di atas kepala, namun
mereka tetap masih semangat. Adzan berkumandang, perlombaan di berhentikan,
untuk melaksanakan shalat dzuhur. Kami bertiga menuju masjid untuk shalat.
Seusai shalat kami
melanjutkan ke tempat perlombaan. Sayang perlombaannya belum di
mulai,”panitianya lagi makan dan istirahat kayaknya.” Kataku kepada mereka.
Kamipun berjalan menuju sebelah timur alun-alun. Tiba-tiba terlihat temanku
sedang berjualan, kami menghampirinya. Di situ kami berbincang-bincang cukup
lama. Tiba-tiba Fida datang, katanya sudah mau pulang,
“Pulang ayo,
mikronya sudah mau jalan.”katanya.
“Loh, apa gak ikut
lomba lagi, kan belum selesai?” kataku.
“Cuaca mendung,
jadi kita tidak ikut.” Jawabnya.”Inung, Kukuh, Dela, dan teman-temannya katanya
lagi beli bakso, tapi entah dimana. Padahal udah di cari-cari.”
“O, ya aku yang
nyari mereka saja, kalian ke mikro aja.” Kataku.
Mereka menuju
mikro, tapi memang mereka entah beli bakso dimana. Aku sudah muter alun-alun,
namun tak terlihat juga. Akhirnya aku putuskan menuju mikro aja. Eh ternyata
mereka sudah mau masuk mikro. Syukurlah! dalam pikirku.
Kami pun pulang,
rasa lelah terlihat di wajah mereka. Namun ini semua mengasikan, “Semoga suatu
saat ada lagi acara ini” kataku dalam hati. Huh memang menyenangkan, apalagi
melihat mereka yang ceria, tertawa penuh semangat dalam mengikuti acara ini,
hatiku semakin merasa senang lagi. Asyik
lah hari ini!
SAS(SILATURAHMI ANAK SHALEH) Minggu, 23 Desember 2012
No comments:
Post a Comment